Oleh : Deni Rahman, M.I.Kom, Kaprodi Komunikasi Penyiaran Islam STAI Al-Fatah Bogor
Pendidikan merupakan salah satu elemen fundamental dalam membangun masa depan seseorang. Dari bangku kuliah, seorang mahasiswa tidak hanya memperoleh ilmu pengetahuan tetapi juga keterampilan yang akan menjadi bekal dalam menghadapi dunia nyata. Sekalipun perjalanan dari dunia akademik ke dunia profesional sering kali dipenuhi tantangan yang tidak mudah.
Di bangku pendidikan tinggi, mahasiswa dibekali dengan berbagai materi teori yang memperkaya wawasan. Mereka diajarkan untuk berpikir kritis, melakukan analisis, serta mengembangkan solusi terhadap masalah yang ada. Nyatanya realitas dunia kerja sering kali menuntut lebih dari sekadar pemahaman akademik. Perjalanan dari bangku kuliah ke panggung dunia tidak hanya cukup pada keahlian akademik atau teknis semata, tetapi juga pada kemampuan berkomunikasi yang efektif. Terlebih di era digital sekarang ini.
Komunikasi memiliki peran penting dalam membantu mahasiswa bertransisi dari dunia pendidikan ke dunia profesional. Di era digital saat ini, keterampilan komunikasi bukan hanya soal percakapan langsung tetapi mencakup komunikasi melalui media digital, public speaking, interpersonal communication, hingga kemampuan mengolah dan menyampaikan pesan secara strategis.
Seorang lulusan perguruan tinggi yang memiliki keterampilan komunikasi yang baik akan lebih mampu membangun jaringan profesional, beradaptasi dengan lingkungan kerja, serta menyampaikan ide-ide mereka dengan cara yang persuasif dan efektif. Sayangnya, banyak mahasiswa yang masih kurang dalam aspek ini karena sistem pendidikan yang cenderung lebih fokus pada aspek akademik dibandingkan pengembangan keterampilan komunikasi.
Salah satu tantangan utama dalam transisi dari kuliah ke dunia realita adalah bagaimana mahasiswa mampu mengekspresikan diri dengan jelas dalam berbagai situasi profesional. Banyak lulusan yang memiliki pengetahuan yang baik namun gagal meyakinkan rekruter atau kolega karena kurangnya kemampuan komunikasi. Kesulitan dalam menyusun narasi personal yang menarik serta minimnya keterampilan dalam negosiasi dan persuasi sering kali menjadi hambatan yang menghalangi mereka untuk mendapatkan peluang terbaik.
Komunikasi berperan dalam membangun personal branding. Di era digital, lulusan perguruan tinggi harus memiliki strategi komunikasi yang efektif untuk menampilkan diri mereka sebagai individu yang kompeten dan memiliki nilai unik. Mahasiswa dituntut mampu membangun citra diri yang autentik, menyampaikan pesan yang kuat, termasuk menggunakan komunikasi digital secara strategis.
Selain itu, kemampuan komunikasi interpersonal adalah kunci utama dalam kesuksesan di dunia profesional. Hal ini meliputi kemampuan untuk memahami audiens, menyampaikan pendapat dengan jelas, mendengarkan secara aktif akan meningkatkan efektivitas komunikasi dalam berbagai interaksi profesional.
Tantangan terebut setidaknya dijawab oleh lembaga pendidikan tinggi jurusan komunikasi. Program pelatihan komunikasi publik, simulasi wawancara kerja, debat akademik, dan literasi digital harus menjadi bagian dari kurikulum agar mahasiswa lebih siap menghadapi dunia profesional. Biasanya di kampus jurusan komunikasi, mahasiswa diajarkan memahami komunikasi lintas budaya, mengingat dunia saat ini semakin global. Kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan jelas kepada audiens dari berbagai latar belakang akan memperluas kesempatan mereka untuk terjun di lingkungan internasional. Seorang lulusan yang memiliki keterampilan komunikasi yang solid insya Allah akan lebih mudah beradaptasi, membangun kepercayaan, dan mencapai kesuksesan. Dengan komunikasi yang kuat, mahasiswa dapat menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan panggung dunia
Wallahu a’lam.